Jumat, 04 Februari 2011

syurrrrrrrrrrr

ANDRE MEMPERKOSA CALON PENGANTIN 1
Namaku ANDRE. Aku bekerja di sebuah perusahaan elektronik di SURABAYA dengan jabatan setingkat supervisor dengan gaji yang kuanggap cukup lumayan dan perusahaan juga meminjamkan mobil perusahaan sebagai fasilitas dan aku mampu INDEKOS didaerah elit disebuah rumah yang terdiri dari 8 kamar dengan penghuni pria atau wanita yang rata2 sudah bekerja tapi aku tidak mengenal mereka dengan baik. Aku sebenarnya sudah termasuk senior karena umurku sudah 30 TAHUN dan masih membujang karena aku menyembunyikan rasa sebuah rahasia bahwa aku seorang gay yang lebih menyukai sesama lelaki dibanding kaum perempuan. Tapi hampir tidak ada yang tahu rahasiaku karena penampilan termasuk maskulin dengan sikap yang agak berangasan, lagipula sikapku tegas dan tubuhku tinggi atletis dengan badan kekar karena aku rajin latihan beladiri Tae Kwon Do. Salah seorang teman kosku yang sering ngobrol denganku adalah IRENE seorang gadis remaja keturunan Cina berumur 20-AN TAHUN yang baru lulus SMU dan baru mulai kuliah disebuah universitas dikotaku. Irene cantik tapi dia masih amat muda belia. Hanya karena diterima kuliah dikota ini terpaksa Irene tinggal berpisah dari orang tuanya dan hanya pulang ke MALANG seminggu sekali. Sewaktu menjalani Ospek, Irene mulai didekati oleh teman mahasiswa yang setingkat lebih senior bernama JONATHAN sampai akhirnya mereka berpacaran dan beberapa kali kulihat Jonathan mengendap masuk ke kamar kost Irene. Maklumlah sama sama masih berdarah remaja. IRENE pernah bercerita bahwa JONATHAN (biasa dipanggil IJONK) berumur 22 TAHUN, sama sama keturunan CINA dan berasal dari BANDUNG. Nah!, Ijonk inilah yang selalu membuat hatiku dag dig dug setiap kali datang menjemput Irene. Irene sungguh beruntung karena Ijonk adalah seorang pemuda cute yang amat tampan luar biasa. Walau terhitung masih remaja, tapi tubuh Ijonk menjulang tinggi dan berbadan atletis serta dada yang bidang. Ah!, sungguh beruntung Irene mendapatkan pacar yang begitu istimewa!. Tapi akibat pergaulan yang terlalu bebas, ternyata IRENE HAMIL!. Untunglah Ijonk mau bertanggung jawab dan akhirnya dengan terpaksa kedua orang tua mereka setuju untuk segera menikahkan mereka, mungkin dalam waktu 4-6 minggu mendatang walau umur keduanya sebenarnya masih teramat muda belia. Mendengar Ijonk akan segera MENGAWINI Irena ternyata tidak mengurangi minatku terhadap Ijonk malahan aku justru semakin terpesona oleh kesegaran tubuh atletis dan penampilan Ijonk yang amat sempurna sehingga aku sering merasa penasaran ingin mencicipi kesegaran tubuh perkasa anak muda itu. KARENA TAKUT MEREKA KEBURU KAWIN dan pindah tempat kost akhirnya aku buru buru mulai mencari siasat untuk mewujudkan keinginanku. Walau aku sendiri seorang pribumi tapi entah kenapa sejak dulu aku terobsesi dengan cowok Chinese yang menurut pandanganku adalah tipikal sempurna dalam banyak hal. Aku yakin Ijonk adalah seorang PEMUDA STRAIGHT, tapi bathinku kok menduga dia bisa jadi mangsa yang jinak!, karena seorang cowok yang masih muda belia begitu, masih gampang digiring dan diajari untuk mencoba dan menikmati seks sejenis. Aku dan Ijonk sudah beberapa kali ngobrol dan bahkan kalau Ijonk baru datang dari Bandung, sudah 2-3 kali Ijonk kusuruh tiduran istrirahat dikamarku sambil menunggu Irene pulang kerja sehingga hubunganku sudah agak akrab tapi sampai saat itu aku tidak penah melakukan hal hal yang mencurigakan. Walau aku LEBIH TUA 8 TAHUN, tapi Ijonk dan Irene biasa memanggilku sebagai Andre, tanpa embel2 “Mas” atau “Kak” (----- garis pembatas -----) Peristiwa ini terjadi pada tahun 2004 di bulan November, dimana kota SURABAYA sedang diguyur hujan. Merupakan pemandangan langka kalau Surabaya dicurahi hujan, karena lebih sering kota ini berada dalam kondisi kering. Kesempatan itu kumanfaatkan untuk bersantai dirumah karena pada hari sabtu itu aku libur sedangkan semua teman teman kost yang lain kebetulan tidak ada yang dirumah, semuanya sedang pergi keluar kota termasuk IRENE yang mendadak harus pulang berkunjung ke rumah orang tuanya di kota MALANG. Mendadak kudengar orang mengetuk pintu kamarku dan ternyata disitu IJONK berdiri dan bertanya kalau aku tahu kemana Irene pergi. Ahhh!, ini dia kesempatan datang tanpa diundang.... apalagi sejak kemarin, gairahku berdenyut denyut butuh pelampiasan. Walau tahu Irena akan menginap di Malang tapi aku BERPURA PURA bilang Ijonk bahwa Irene sedang ke toko buku dan menyuruh Ijonkmenunggu lalu dengan gaya yang sengaja dibuat wajar, aku membuka pintu dan menyuruh Ijonk masuk ke kamarku untuk menunggu kekasihnya. Sejenak Ijonk terlihat ragu ragu tapi akhirnya Ijonk melangkah masuk sambil menenteng tas punggung yang cukup besar. Ijonk terlihat kusut dan kecapaian lalu dia bercerita bahwa dia baru pulang dari BANDUNG naik Bus selama 18 JAM karena terjebak macet di beberapa kota. Mendengar itu aku menyuruh Ijonk tiduran di atas kasur dan tidak berapa lama kemudian kulihat Ijonk langsung TERTIDUR PULAS diatas tempat tidurku sehingga dengan mata liar dan lapar aku leluasa bisa memandang wajahnya yang tampandan sosok tubuhnya yang atletis. "Aku ikut tidur disitu ya.." kataku. Antara sadar dan tidak Ijonk mengguman "Hhhmmmm?" "Aku juga ngantuk, mau tiduran, ", kataku berpura-pura. Tapi Ijonk tidak menjawab karena dia sudah tidur pulas. Berbaring berdua dengan pemuda impianku di kamar kost di rumah yang sedang kosong membuat gairahku mulai berkobar kobar sehingga secara diam diam aku merangkulkan tanganku ke tubuh Ijonk yang kekar dan hangat. Ternyata Ijonk terus tidur dan malahan secara tidak sadar ikut merapatkan tubuhnya. Akhirnya timbul pikiran jahat di otakku. Saat itu sejuta rencana jahat sudah merasuki otakku. Di kala otakku sudah kesetanan, aku memeluk Ijonk dan mulai menggerayangi tubuhnya sambil membuka kancing kancing kemeja Ijonk. Tapi tiba tiba Ijonk terbangun... "ANDRE... APA-APAAN NIIHHHH..?" teriaknya gugup, karena terkejut. "Sssshhhh, diam, jangan macam-macam!" bisikku tegas sambil mempererat pelukanku.
Aku sudah kehilangan keseimbangan karena nafsu. "Ehh.. ada apa Dre...“" tanyanya lagi dengan sangat ketakutan, wajahnya pucat dan sesekali memandangiku, seolah minta dikasihani. Dengan tubuh yang tinggi atletis, Ijonk sebenarnya bisa saja berontak dan melawan, tapi aku segera mengeluarkan PISAU LIPATKU dan memperlihatkan didepan matanya. "Jangan macam-macam... atau kurobek wajah tampan kamu pake ini ... mengerti?" ancamku lagi. Entahlah, saat itu aku merasa bukan diriku lagi. Mungkin iblis sedang menari-nari di otakku. Ijonk hanya membisu, dengan tubuhgemetar menahan rasa takut, Ijonk telentang di kasur yang empuk. Dia kelihatan semakin ketakutan, ketika melihatku langsung membuka baju dan celanaku. Dengan hanya menggunakan celana dalam, kurebahkan tubuhku di sampingnya dengan posisi menyamping. Pisau itu kugesek-gesek di sekitar dadanya. "Agar proses ini tidak menyakitkan, kamu jangan bertingkah.. atau besok mayatmu sudah ditemukan di laut sana... paham?" "ANDRE.. KE.. KE... NAPAAA.. JADI BE.. GIII.. NII? APA.. SALAHKU?" dengan ketakutan Ijonk berusaha membuatku luluh. Segera, seluruh bajunya kusobek dengan pisauku yang tajam. Mulai dari bagian luar sampai dalamnya. Kini Ijonk telanjang bulat di antara serpihan pakaian yang kusayat-sayat. Dia menangis seperti anak perempuan, mata sipitnya bertambah sipit karena berusaha menahan ketakutan dan kemarahan. Aku maklum!, biar tubuh Ijonk tinggi kekar, tapi dia tetaplah seorang PEMUDA REMAJA YANG BARUBERUMUR 22 TAHUN!. Sejenak aku tertegun menyaksikan keindahan yang terpampang di hadapanku. Dada mulus yang bidang, tubuh langsing atletis, dan astaga!, Seumur hidup, baru kali ini aku melihat batang kejantanan laki laki yang ukurannya sedahsyat itu!. Walau masih agak lemas, tapi bentuknya sudah terlihat panjang dan gemuk, ditumbuhi bulu bulu disekitarnya. ketika kugeser pahanya ... ups... segera dia dirapatkan. Tapi kubuka lagi pahanya. "JANGAANN ANDRE... KUMOHON JANGAAANN..." pintanya memelas. Aku sudah tidak peduli. "Hei... Jonk... bisa diam nggak? Mau mati? Hah...?" ancamku sambil menampar pipinya. Wajahnya sampai terlempar karena aku menamparnya cukup keras. "Silakan menjerit... ini tidak ada siapa siapa dirumah dan ruangan kedap suara... ayo... menjeritlah...", ejekku kesenangan. SEGERA KUGENGGAM BATANG KEJANTANAN IJONK yang masih lemas dan kuremas remas sambil mengocok perlahan berirama. Sesekali Ijonk menatapku. Ada juga desah aneh di bibirnya. Aku terus mengocok dan meremas batang kejantanan itu, sambil tanganku satunya lagi yang menganggur mempermainkan puting di dada yang bidangnya. Ijonk hanya bisa mendesah dan ketakutan. Kudekatkan wajahku ke tengah selangkangan Ijonk. Dengan penuh perasaan, kuhirup bau kejantanan yang khas laki laki,. Bibirku mulai mengecup batangnya, kemudian lidahku kujulurkan lalu kujilati dengan perlahan, mengitari kepalanya dengan penuh perasaan. "SHHH... DRE... DREEEE.. JANGAAAANN... SSSHHH..." Ijonk sampai terduduk.
“AKU BUKAN HOMO DREEEE…” Tapi batang kontol Ijonk terasa membesar semakin keras.. Saat itu kesadaranku perlahan hadir. Perlakuanku kubuat selembut mungkin, namun tetap tegas agar Ijonk tidak bertindak ceroboh. Kontol Ijonk pada saat ngaceng, WOOOO... GEDENYA.. Kalau dilihat ukurannya boleh dibilang jumbo. Ngaceng kaku dan tegak, mengkilat-kilat dengan di kelilingi urat-uratnya dan jamurnya... sungguh membuat air liurku langsung menetes. Dan memang, aku yang nggak punya waktu banyak langsung menggenggam kontol itu, mulutku menganga sambil mendekat ke kontol dan tangan-tanganku mengarahkan kontol itu ke mulut. Aku langsung mengulum, mengisap-isap bak makan es lilin. Dan Ijonk kini merasakan kenikmatan yang dahsyat. Sebagai laki laki straight yang baru pertama kali diisep oleh sesama jenis Ijonk heran karena, baru pertama kali ini ada sesama lelaki yang cakep lagi bersih rapi mau menciumi bahkan mengulum jilati kontolnya. KENIKMATAN YANG BARU PERTAMA KALI DIA ALAMI ini membuat perasaannya langsung melayang-layang. Kegatalan yang amat sangat muncul dari wilayah selangkangannya yang kemudian membuat dia melakukan pompaan secara spontan. Kontolnya, khususnya pada ujungnya gatal sekali. Dengan menggesek-gesekan keluar masuk seperti pompa itu gatalnya serasa tergaruk dan alangkah nikmatnya. Aku sibuk mengulum dan menjilati. Batangnya, pangkalnya, bijih pelernya aku jilati hingga ludahku membuatnya kuyup. Sementara tanganku berkeliaran meraba pentil di dada Ijonk, atau berpindah ke bokong dengan berusaha menembusi pantatnya. Semua hal itu hanya menambah rangsangan birahi Ijonk semakin meledak. Kali ini lidahku menjilati semakin liar dan mulutku menghisap hisap sehingga tubuh Ijonk terasa bergetar tanpa sadar. Doronganpantatnya terasa sekali. "Lho... diperkosa kok malah enjoy... ayo.. tadi marah... mana...?" olokku. Ada sesuatu yang lucu. Dalam situasi itu sempat-sempatnya dia mendorong pinggulnya seolah menyerahkan lubangnya kedalam mulutku, dan dia menjambak rambutku sesekali. Dalam hati aku tertawa, "Dasar cowok... munafik." "Andre... jangannhh.. janganh..." balasnya malu-malu, berusaha menggeser kepalaku dari selangkangannya. Tapi setelah kepalaku digerakkan ke samping, malah ditariknya lagi hingga batang kejantanannya tidak terlepas dari mulutku. Aku pun paham, Ijonk inginmenunjukkan ketidaksudiannya, namun di lain pihak, dia sangat menginginkan sensasi itu. "Nih.. aku kasih bonus.. silakan menikmati..." kataku sambil melanjutkan isepanku.
Sementara tanganku yang kiri kuletakkan di bawah pantatnya. Pantat yang kukuh itu kuremas sesekali. "Oghhh... sshhh..."
Ijonk menggelinjang menahan nafsu yang mulai merasuki dirinya. Sesaat Ijonk lupa kalau sekarang dia dalam keadaan terjajah. "Sshhh... ooooooh..." Aku berhenti sesaat untuk melihat Ijonk berbaring tak berdaya di samping ranjang. Dia terkulai lemas. Pahanya dibiarkan terbuka. Lubang dubur yang tersembunyi diantara sepasang pahanya yang kukuh itu sudah mengundang batang kejantananku untuk beraksi. Namun aku berusaha menahan, agar pemerkosaan ini tidak terlalu menyakitkan. Kami berpandangan sejenak. Dia sudah tidak melakukan perlawanan apa-apa, pasrah. "Andre... aku tahu kamu sebenarnya orang yang baik, jangan sakiti aku yah... aku mau menemani kamu di sini, asal kamu tidak melukai aku..." pintanya sambil mengubah posisi telentangnya menjadi duduk melipat lututnya ke bawah pantat. Liang duburnya agak tersembunyi sekarang. "KAMU PERNAH DISODOMI COWOK NGGAK?" tanyaku ketus. "Nggak..! gak pernah..." “JADI MASIH PERAWAN DONK...!” „Iiiiiyaaaa..... ooh jangan Dre“ "Nah.. sayang sekali, kalau mulai besok kamu sudah menyandang gelar tidak perawan lagi..." "Ah..." Ijonk tercekat. "Dre... semua uang tadi boleh kamu ambil.. tapi mohon jangan yang kamu sebut barusan... Aku kan bulan depan kawin sama Irene. Andre... kumohon Dre..." "AHH... KAWIN KAN SAMA CEWEK!, KALO SAMA COWOK KAN GAK APA-APA...!. MASA CUMAN IRENE YANG MERASAKAN NIKMATNYA KEPERJAKAAN KAMU, MENDING AKU CURI DULU KEPERAWANAN KAMU SEKARANG..." kataku cepat sambil mendekatinya lagi. "Dre... jangan... kumohon..." "Diam!"
"Ingat... pisau ini sewaktu-waktu bisa mengeluarkan isi perutmu..." ancamku.
Ijonk terkejut sekali, karena menyangka aku sudah berbaik hati. Padahal aku juga tidak sungguh-sungguh marah padanya. Mungkin karena aku yang sudah terbiasa berteriak-teriak membuatnya ketakutan. "Sekarang giliranmu", kataku sambil mengarahkan kepalanya berhadapan dengan batang kemaluanku yang lumayan besar. Sejenak dipandanginya diriku dengan penuh kebingunan dan tatapan mata jijik. Dengan penuh rasa risih dan tangan gemetaran Ijonk memegang batang Kejantananku dan mengocoknya perlahan. Dikocoknya terus sampai perlahan, si batang andalanku naik. "Cuma itu?" tanyaku lagi.
“Ayo buka mulut dan isep tuh kontolku...!”
Dibuka mulutnya dengan ragu-ragu, Aku sebenarnya ingin tertawa melihat cowok normal yang sedang kupaksa ngisep batang kontol sesama lelaki. Tapi kutahan, karena gengsi. Dikulumnya batang Kontolku. Aku berdiri di atas ranjang. Dia berjongkok dan mulai menggerakkan kepalanya maju mundur. "Ahhh..." aku mengerang merasa nikmat sekali.
Kulihat matanya yang masih ketakutan. Biar saja, pikirku dalam hati. Toh ini demi keuntunganku. Dijilatinya kepala kejantananku. Tapi Ijonk tidak berani menatap wajahku. "Auhhgghh..." "Jangan dilepas..." seruku tertahan. Aku mengambil posisi duduk di antara belahan kedua kakinya. Ijonk masih telentang. Kugesek lagi kepala kejantananku yang sudahmengeras sempurna beradu pantatnya yang menegang. Dia setengah duduk dengan menahan tubuhnya pakai siku tangan, dan ikut menyaksikan beradunya batang kejantananku diantara selangkangan dia yang sudah terkuak membuka. Batang Kontolku itu kuarahkan ke liangduburnya. "Jangann... kumohon Dreeee... jangan.." serunya tertatih sambil mencengkeram batang kejantananku.
"Aku bersedia memuaskan nafsumu, dengan cara apa saja, asal aku jangan dimasuki kontolmu." "Oh ya? Kalau kamu ngisep aku sampai muncrat keluar mau nggak?" tantangku.
Tapi sebenarnya aku tidak lagi perduli karena Kontolku sudah minta dihantamkan melesak lubang Anusnya. "Yah.. terserah kamu Andre.." "Nggak..ahhh... aku cuma mau yang ini, ini lebih enak.." teriakku sambil menunjuk liang duburnya.
"Nih.. pegang.. masukin...." Dengan ragu dipegangnya batang kejantananku. "DRE... AKU BIKAN HOMOSEKS, APA TIDAK ADA CARA LAIN?" "Cara lain? Ada-ada saja kamu... Hei... kamu jangan bertingkah lagi ya... jangan sampai kesabaranku hilang“. “Kamu beri satu milyar pun sekarang aku nggak bakalan mau melepaskan punya kamu itu sekarang. Aku sudah nggak tahan... paham... paham? paham..?" bentakku dengan nada suara lebih meninggi. Pisau yang tadi kusembunyikan di bawah kasur kuacungkan dan kutekan kuat di dadanya. "Andree... sakitt.. jangann..." rintihnya ketika pisau tadi melukai dada putihnya. Aku terkesiap. Namun tak peduli. "Ayo.. masukin..." kali ini pisau kutekan lagi.
Darah segar menetes perlahan dari luka yang kuperbesar, walau tidak begitu parah. Dengan berat disertai ketakutan, dipegangnya Kontolku. Diarahkannya ke liang Anusnya.
"Sulit... sakitt.. Dre.. ampunn.. Andre..." Karena kasihan, aku berusaha membantu. Aku menunduk dan menjilati liang duburnya supaya basah dan licin. Dia melihatku menjilati pantatnya. Sesekali kami bertatapan. Entah apa artinya. Yang pasti aku merasa sudah memiliki wajah ganteng yang menggemaskan itu dan sepertinya Ijonk memang sudah takluk. Aku meludah. Kuoleskan liur yang menetes itu ke batang Kontolku, juga ke Anusnya. Aku memandanginya dengan perasaan sayang. Ijonk juga seolah mengerti arti tatapanku itu. Aku segera mengecup bibirnya. Dia terpaksa membuka bibirnya dan membalas. Kami berpagutan sesaat. Kurasakan batang Kontolku bersentuhan dengan perutnya. "Ah... Shhh" Dan.., "Oogghhh... aaahhh... Shh..." "SEKARANG WAKTUNYA JONK!." (BERSAMBUNG KE BAGIAN-2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar