Jumat, 04 Februari 2011

syurrrrrrrrrrr

ADIK KU DAVID 4
Menit demi menit berlalu. Kurasakan sodokanku semakin mudah di celahnya. Kini aku dapat melakukan sodokan cepat di celah itu. David terus mengerang-erang. Sesekali pahanya bergeser saat sodokanku menembus ke dalam celahnya. Kesakitannya belum hilang sepenuhnya. Tapi yang pasti lobang David sudah siap menerima kehadiran batangku. Kulepaskan batang David dari mulutku. Aku menindih tubuhnya dan kulumat bibirnya buas. Dia membalas dengan tak kalah buas juga. Batang kontolnya menempel diperutku. Kontolku juga menempel diperutnya. Kami saling menggesekkan tubuh. “Daviiiid...., aku mau masukin kamu sekarang yaaaah....,” bisikku diantara ciuman kami yang membara. Awalnya david menolak “Jangan Kaaaak. David tidak mau. David takuuuuut“ Aku menatap wajah tampan yang kusukai itu sedang meringis ketakutan. Pelan pelan kubelai rambutnya lalu kepeluk dengan segenap perasaan (dan nafsu), tubuh kami berlekatan erat. “Dave, kalau kamu takut karena aku melakukan hal ini cuma karena nafsu, kamu salah. Sejujurnya kamu merasakan apa?“, Karena saat ini yang berperan adalah perasaan sayangku dan kamu nggak perlu takut“ „Kak, aku tidak pernah melakukan hal ini sebelumnya. Kupikir ini cuma ada di mimpi“ “Aku pun belum pernah, perasaanku lah yang menuntunku untuk melakukan hal ini“ Aku sebenarnya ingin bilang David egois karena dia tadi begitu bernafsu menyetubuhiku tapi pada giliranku kenapa dia menolak. Tapi aku pendam perasaan itu dan cuma kusentuh wajah David sambil merasakan desah nafasnya yang hangat. Perlahan ia mulai mendekatkan wajahnya ke wajahku, hingga akhirnya bibir kami bertemu!. Kami memejamkan mata, mencoba meresapiperasaan sayang yang meledak-ledak ini. Bibir David terasa lembut, begitu pun lidahnya yang menari-nari di dalam mulutku. Sensasi rasa yang luar biasa, belum pernah kulakukan ciuman yang begitu indah seperti itu, bahkan terhadap Sabrina. Entah berapa lamakami melakukan ciuman itu, yang pasti aku merasa kami sudah melakukan bahasa batin. Aku seakan bisa merasakan perasaan hatinya,dan begitu juga dia. Akhirnya aku kembali menuntut David untuk menyerahkan kesucian tubuhnya. “Jangaaaaan Kaaak...!” Nafsu birahiku yang bergolak membuat hasratku tak terbendung ingin menguasai tubuhnya sehingga aku berdalih mencari siasat:
“Ya udah.., udah...., Aku jepitkan saja ditengah paha David yaaa” bujukku untuk memperdaya dia. “Jangan dimasukin yaa Kak....” pintanya dengan memelas. “Engga, Fito janji, enggak akan dimasukin” aku membohongi dia.. David tidak menjawab. Tidak mau setuju dan tidak berani menolak.
Kontolku mengacung tegak. Aku segera bangkit dan mendorong tubuh David sampai tengkurap supaya dia tidak bisa terlalu berontak. Lalu aku mengangkat tungkainya keatas sehingga pantat David naik agak menungging dengan kedua paha menguak lebar. Aku sangat terangsang melihat bongkahan pantatnya. Sempit, kemerahan, dan diramaikan oleh bulu-bulu halus. Selanjutnya aku berdiri dibelakangnya. Kutekukkan kakiku sedikit, agar batang kontolku tepat di depan celahnya. Jari-jari tangan kananku membantu menguak celahnya lebih lebar. Sedangkan tangan kiriku menyorong kepala kontolku ke pintu celahnya. Perlahan-lahan kepala kontolku kususupkan ke celahnya. Susah, sempit.. Bongkahan pantatnya bergerak-gerak. Sepertinya ia sedang menahan sakit. “Ohhhhhh…jangan…jangan… Sakit…ohhhhh…” ia mengerang. Tangannya berusaha menahan pahaku. Tetapi aku tidak mengindahkannya,
Aku tak menanggapi protesnya. Kulanjutkan penetrasiku. Kususpkan lagi, kudorong lagi. David mulai mengerang. Kedua tangannya kulihat mengepal lalu terdengar dia mengaduh kesakitan lagi. Aku terus mendorong kontolku agar semakin dalam dan tenggelam. Dan ketika seluruh kepalaku telah berada dalam anusnya lagi maka dengan sekali sentakan aku dorong pantatku kedepan dan berbarengan dengan teriakan dari mulutnya kontolkupun telah berhasil lagi menembus lubang pantatnya yang sempit. Dan merobek selaput keperawanan yang dimiliki cowok perjaka ini “Sakit Dave?” ujarku. “Aaaaaah....“ David hanya mampu merintih kesakitan. Aku tahu David tidak punya pilihan lain, dia harus pasrah memberi giliran pada aku untuk mereguk kenikmatan dari tubuhnya seperti dia lakukan tadi terhadapku. Aku tersenyum. Betapa pasrahnya adik cowokku yang cakep ini. Kutarik kontolku keluar. Srettt. Ahhh..sempitttt. David mengerang. Kudorong masuk. Srettt. David mengerang lagi. Tarik lagi. Sorong lagi. Tarik. Sorong. Tarik. Sorong. Tarik. Sorong. Tarik, sorong. Tarik, sorong. Tarik sorong tarik sorong.Goyanganku tak lambat lagi. Cepat. Semakin cepat. Tubuh David bergoyang-goyang. Bongkahan pantatnya kuremas-remas. Kontolku terasa seperti dijepit kuat sekali. “Ohhh...ohhhh...ohhh...oh....sssh...sshhhh...shhhh...ssshhhh...,” Aku terus memacu gerakanku. Semakin cepat, kasar. David benar-benar pasrah. Sebuah kepasrahan total. Dia pasti kesakitan. Tapidia tak menunjukkan rasa sakit yang dideritanya. Aku pengen ubah posisi nih. Tak melepaskan kontol dari lobang pantatnya kusuruh David berputar. Sambil terus menggerakkan pantat maju mundur, pelan-pelan kuputar tubuh David. David kusuruh telentang. Kini aku dapat melihat ekspresi wajahnya dengan jelas.(---- garis pembatas ----) David memicingkan matanya, mulutnya membuka dan mengeluarkan eranagan-erangan. Melihat ekspresinya semakin menambah semangat juangku. Goyanganku semakin cepat. Semakin tak terarah. Mulutku memaksa bibir david supaya terbuka lalu aku melumat dan meludahkan air liurku kedalam mulutnya yang dengan lahap segera dia reguk dan diminum sebagai hadiah air cinta dariku.. Ketidakberdayaan David membuat aku semakin bergairah sehingga gerakan pantat yang kulakukan makin bertenaga, cepat, keras dan kasar. Akibatnya ranjang tempat bercinta berderak-derak seperti akan roboh. Suara suara itu semakin menambah kesemarakan suasanamalam ini yang sudah ramai oleh suara-suara yang ditimbulkan akibat beradunya daging buah pantat dan paha kami berdua plus erangan-erangan dari mulut kami. Aku terus memacu tubuh David. Aku benar-benar dibuai birahi yang menggila. Aku sudah tak peduli lagi kalau seandainya ada yangdatang dan melihat aku sedang menyetubuhi adikku sendiri yang sama sama berjenis kelamin lelaki. Yang ada dipikiranku saat ini adalah terus memacu birahi meraih puncak kenikmatan. Aku memeluk David dengan erat, kenikmatan yang aku rasakan sangatlah indah dan tak dapat terungkap dengan kata-kata. Kutatap matanya yang teduh lalu kucium bibirnya yang indah sambil kumulai lagi menggoyangkan pantatku. Kemudian aku terus memacu laju kontolku didalam pantatnya. Selanjutnya akupun terus menggumuli David dalam birahi indah yang hanya bisa kami berdua yang menikmatinya saat itu. Sementara itu malam kian merangkak jauh meninggalkan peraduannya untuk kemudian menyongsong gulita yang semakin pekat. Udara malam yang selalu saja dingin serta sepinya malam seolah jadi suatu irama tersendiri yang mampu memacu kami semakin buas dan liardalam pagutan dan rintihan-rintihan birahi. Ruangan yang hanya diterangi oleh cahaya televisi yang menyala sesuai dengan keinginannya sendiri menjadi satu sensasi indah yang membaur antara musik , celoteh, serta erangan dan desahan-desahan dari mulut kami berdua. Aku semakin memacu langkahku untuk semakin mendekati puncak surgawi nan indah yang telah dengan begitu yakin kan mampu terrengkuh olehku. Pendakian yang melelahkan yang telah ditempuh dalam perjalanan panjang penuh liku pada akhirnya semakin dekat diujung pendakian. Dan rasanya puncak kenikmatan ini akan segera tiba. Kontolku sudah tak bisa kuajak kompromi lagi. Spermaku akan segera tumpah.Pantatku kupacu semakin cepat. Kontol David kukocok makin liar sampai oooooooh, air mani david terpancar berhamburan keluar dengan tubuh yang menggelepar gelepar liar. Akhirnya......., akhirnya......., aaahhhhhhhhhhh......... pendakiankupun berakhir menjadi sebuah sensasi yang begitu terasa hidup dan menghentak. Seperti halnya sebuah bom waktu yang terlalu lama terdiam menantikan saat-saat pembebasan hingga pada akhirnya meledak dengan suara yang begitu keras menggema. Seperti halnya air bah yang telah terbendung sekian lama hingga tak terhitung berapa banyak air terpendam kini telah bebas menyemburkan air kedalam tubuh David dengan kekuatan terlalu besar untuk dapat tercegah. “Daviiiiid................oohhhhhhhhhhhhh....,” aku mengerang keras. Aku berkelojotan. Pantatku kuhentak-hentakkan ke atas. Berkali-kali berbarengan dengan muncratan spermaku. Sambil kuhentak-hentakkan pantatku keatas, buah pantat David kupegang kuat-kuat, kutekan ke bawah bongkahan pantat itu, sehingga kontolku membenam dalam ke lobang pantat David. “Aaahhhhhhhh...,” erangku dalam kenikmatan dan air maniku berhamburan seperti sedang menanamkan benih benih keturunanku kedalam tubuh dan darah David. Kudorong pantatku sekuat-kuatnya dan membiarkan kontolku tenggelam begitu dalam kedalam liang anusnya. Tubuhku terkulai lemas diatas dadanya. Kupeluk ia dengan sangat erat. Aku hanya ingin mengungkap sebuah kepuasan yang telah tercipta dan terwakili olehtubuhku yang menggigil kuat. David meremas rambutku dengan kuat dan menselonjorkan kakinya lurus-lurus kedepan. Ia memeluku dengan kuat dan mencium rambutku dan membiarkan tubuhku terkulai sejenak diatas tubuhnya. Dengan perlahan kucabut kontolku dari dalam liang anusnya. Kami sama-sama mengerang manakala kontolku terlepas. Kubaringkan tubuhku disisinya sambil terus memeluknya. Tiba-tiba David membalikkan tubuhnya dan menelusupkan wajahnya kedadaku sambil memelukuerat, dan tiba-tiba ia terisak. “Kenapa harus seperti ini.. kenapa.. kenapa ini harus terjadi..?” katanya disela-sela isakannya. Aku menjadi bingung karenanya. Ada rasa sesal dan rasa bersalah menggayuti hati dan pikiranku saat itu. Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Aku tahu dan sadar kalau aku telah bersalah terhadapnya, aku telah mengingkari janjiku. Aku hanya bisa memeluknya dengan erat dan kuciumi seluruh wajahnya penuh rasa bersalah dan juga rasa cinta dan sayang dengan segenap jiwa ragaku. “Maafkan aku Dave.. maafkan aku.. aku mencintaimu..” hanya itu yang dapat aku ucapkan saat itu. Kubiarkan ia menangis didadaku. “Ini kan yang kamu cari dari aku..? ini yang kamu inginkan dariku..!” katanya setelah ia berusaha untuk tenang dan menahan perasaannya. “Maafkan aku Dave... seharusnya hal ini tidak terjadi.. tapi kamu harus tahu .. aku lakukan ini bukan semata-mata karena nafsu.. tapi karena rasa cinta dan sayangku yang begitu besar padamu.. maafkan aku.. aku akan belajar untuk terus mencintaimu.. meskipun jarak kita begitu jauh.. “ aku memeluk tubuhnya semakin kencang, ingin sekali aku melakukan sesuatu untuk dapat menebus kesalahan yang sudah terjadi, tapi aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. David masih sesenggukan didalam dadaku, aku tarik selimut untuk menutupi tubuh kami yang menyatu dalam keadaan masih telanjangdan kembali aku memeluknya dengan erat. David menengadahkan mukanya untuk memandangku. Ada rasa sesal, sedih, bahagia dan entahapalagi tersirat dari dalam sorot matanya yang tak berkedip menatapku. Tak kuasa rasanya aku menatap matanya. Ada rasa bersalah dan juga rasa takut hadir dalam hatiku. Dengan ragu-ragu aku mengusappipinya dan merengkuh wajahnya hingga mendekat ke wajahku. Dengan perlahan kukecup keningnya dan kucium bibirnya dengan lembut dan mesra. (---- garis pembatas ----) Ya, malam itu amat bersejarah karena malam itu menjadi (1) awal putusnya hubungan AKU dengan SABRINA, (2) terputusnya hubungan DAVID dengan MARINI serta cewek ceweknya yang lain, dan (3) berakhirnya status DAVID dan AKU sebagai dua LAKI-LAKI STRAIGHT yang normal. Malam itu juga merupakan awal dari (4) kehancuran hubunganku dengan David sebagai ADIK-KAKAK yang bersaudara. Tapi (5) jadi awal dari kisah cinta sejenis antara aku bersama pujaan hatiku, DAVID, ADIKKU. Ya, malam itu aku resmi mempunyai seorang kekasih yang akan mengisi hari-hariku. Seseorang yang sangat kucintai dan juga mencintaiku dengan sepenuh hati. Ohh……What a wonderful world. TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar