Jumat, 28 Januari 2011

syur sex

MANDI BARENG MAS YON
Waktu SMP Gue punya kebiasaan ngintip tetangga-tetangga gue mandi kalo sore.
Kamar gue ada di lantai dua dan disebelah rumah ada rumah-rumah bedeng dan kamar mandi tetangga gue atapnya terbuka itu ada persis dekat jendela kamar gue.
Gue suka ngintip samsul yang waktu itu masih SMA, dia tidak tinggi, kulitnya putih dan punya wajah lumayan. Kontolnya lumayan besar dan jembutnya lumayan lebet, dia sering ngocok kontolnya kalo mandi sore.
Tapi favorit gue itu namanya Mas Yon. Kamar mandi Mas Yon ini sebenernya sama dengan yang lain, bedeng tak beratap. Tapi Mas Yon suka sekali mandi di dekat sumurnya sambil ngocok kontolnya hitamnya yang besar, sekitar 17 - 18cm dengan diameternya sekitar 5cm, apalagi jembutnya lebet banget, gue emang suka ama Jembut yang lebet, kepala kontolnya juga terlihat besar dari jendela kamar gue. Kebiasaan Mas Yon ngocok kontolnya pas mandi sore juga mengherankan gue, karena mas Yon sudah punya istri. Waktu itu Mbak Tuti, istrinya Mas Yon, maen ke rumah mau buat kue bareng nyokap gue. Musim kering biasanya nyokap suka beli air buat mandi, karena sumur di rumah kering. Pas mau mandi gue teriak karena bak mandinya kosong karena nyokap lupa beli air dan tukang air belum lewat juga, akhirnya Mbak Tuti nyuruh gue mandi di rumahnya.
Pintu depannya ga dikunci jadi gue masuk aja, karena emang biasa maen kesitu.
"Mas Yon," panggil gue.
"ya yud," suara mas yon terdengar dari dapur.
Gue berjalan ke arah dapurnya dan melihat pintu belakang terbuka, ternyata Mas Yon sedang berada di belakang sedang menimba air dari sumur. Dia seksi sekali, tubuh coklat matangnya hanya mengenakan handuk yang melilit bagian pinggangnya."Kenapa Yud?" tanya Mas Yon waktu melihat gue
"Num
pang mandi mas, di rumah airnya habis," jawab gue.
"O ya udah, mandi aja disini nanti mas Yon timbain airnya,"
Gue sangat senang, ini mimpi gue mandi bareng Mas Yon dan gue melepas seluruh pakaian yang gue pakai dan kemudian menghampirinya.
"Nih udah penuh embernya," ujar Mas Yon sambil senyum. Dia melihat ke arah kontol gue yang setengah ngaceng dan kemudian berkomentar, "Udah punya jembut ya.."
Gue tersipu malu. Saat mendebarkan tiba saat Mas Yon membuka lilitan handuknya dan untuk pertama kalinya gue bisa melihat tubuh telanjang dan kontolnya Mas Yon dari jarak dekat. Besar sekali. Gue langsung membalikkan badan saat melihat mas Yon mengambil gayung dan menyiramkan ke tubuhnya, karena kontol gue ngaceng berat melihat jembut lebatnya dan gue ga mau Mas Yon tau itu.
"Kok ngaceng Yud," tiba-tiba suara mas yon terdengar dan dia ada disamping gue.
Gue salah tingkah dan malu banget.
"Iya nih mas, ga tau kenapa.."
"AH biasa itu mah," Dia berujar. "Udah pernah ngocok Yud?"
"Udah mas,"
"Udah bisa muncrat dong,"
"hehehe udah mas,"
Gue liat kontolnya juga ngaceng.
"Mas Yon juga ngaceng tuh," ujar gue menunjuk kontolnya Mas Yon.
Dia tertawa dan tidak berusaha menyembunyikannya.
Kemudian dia duduk dipinggir sumur dan gue tau banget, dia biasa ngocok di kontolnya sambil duduk di pinggir sumur. Bener aja, dia langsung ngocok kontolnya.
"Ih mas Yon," komentar gue
Dia tertawa lagi dan berkata, "Ga enak Yud kalo mandi ga ngocok, udah kebiasaan"
matanya terpejam dan kontolnya yang tegak sempurna itu terlihat begitu menggiurkan.
"Kontol mas Yon besar ya, punya Yudi kecil"
Dia menengok gue dan ke arah kontol gue.
"Ah kamu kan masih SMP, nanti juga besar,"
gue kembali menyiramkan air ke tubuh gue dengan perasaan tidak tenang dan entah setan apa yang merasuk tiba-tiba gue berkata,
"MAs Yon boleh megang kontolnya?"
Dia menatap gue agak lama, "Kamu mau megang punya Mas Yon?"
Gue mengangguk.
"Ya udah nih," Gue agak gemetar saat menggenggam batang yang sekarang terasa hangat di genggaman gue.
Gue elus-elus jembut lebatnya yang basah, gue kocok-kocok batang kontolnya yang besar itu. Dia melenguh pelan.
"Shhh ... shhhhh" begitu lenguhannya.
Gue beraniin diri mencium batang kontolnya ... ahhh .. bener-bener sensasional rasanya.
Melihat Mas Yon mendiamkan saja, maka gue semakin berani dan sungguh gue sama sekali ga tau tentang oral seks, tapi gue berinisiatif menjilati seluruh batang kontolnya. Gue yakin banget itu hal yang menyenangkan buat Mas Yon, terbukti erangannya semakin keras. Gue bahkan menjeliati kedua biji pelirnya yang besar.
"Yud, mau isep kontol mas Yon ga?"
"Caranya gimana Mas Yon?"
"masukin kontol Mas Yon ke mulut kamu, tapi jangan kena gigi ya.."
Gue lakuin permintaan Mas Yon, dan ternyata itu menyenangkan. Meski mulut gue terasa cape karena batang dan kepala kontolnya yang besar, tapi ini hal yang baru dan sangat nikmat.
Apalagi gue merasakan cairan yang terasa asin dari lobang kepala kontolnya mas Yon. Arggghhh ... Arghhh ... ARgghhh ... dia mengerang-erang kenikmatan.
tiba-tiba dia mencabut kontolnya dan menyuruh gue berbaring di lantai basah dekat sumur.
Tanpa tahu apa yang akan dia lakukan, gue ikutin aja permintaannya.
Ternyata dia ingin menggesek-gesekkan kontolnya dengan kontol gue.
Mas Yon sangat jantan, tubuh basahnya terlihat seksi saat dia meliuk-liukkan pantatnya agar kontolnya bisa menggesek kontol gue. Belum lagi rasa geli akibat gesekan jembut lebatnya.
"Arggggg ... " giliran gue secara spontan mengerang ketika gue merasakan akan ejakulasi.
Gue berusaha menjauhkan tubuh mas Yon, tapi dia malah melekatkan tubuhnya leih erat lagi.
Gue bener-bener ga tahan dan akhirnya kepala kontol gue memuncrat banyak banget pejuh dan terasa begitu hangat. Belum sempet gue menarik nafas, Mas Yon tiba-tiba berdiri dan dia kemudian mengejan, lalu ...
Crot .. crot .. crot .. crot .....
Banyak sekali pejuhnya yang tumpah ruah di badan gue dan bahkan ada yang mengenai muka gue.
Dia terengah-engah mengatur nafasnya sambil mengocok kontolya agar seluruh spermanya keluar.
Kemudian mas Yon menarik gue berdiri dan berkata,
"Ini rahasia kita ya Yud,"
"Iya mas."
Lalu kami membersihkan diri.
Sebelum gue pergi dia berkata,
"Kita lakuin lagi ya kapan-kapan,"
"Iya Mas,"
dan gue pulang dengan perasaan riang.. pengalaman seks pertama gue di usia 14 tahun dan itu dengan laki-laki.
Luar biasa..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar